Cara pelestarian tanah dan jenis jenis tanah

Posted by lumnastore Admin on

Cara pelestarian tanah

Upaya untuk menjaga kesuburan tanah dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu

1. metode mekanik, metode vegetatif dan rehabilitasi.

  • Metode mekanik yang dapat dilakukan dengan cara-cara berikut, misalnya:
  • Terasering, yaitu cara pengawetan tanah dengan cara membuat teras-teras pada tanah miring sehingga dapat menghambat aliran air. Terasering dapat dilakukan di area persawahan.
  • Countour tillage, yaitu mengolah lahan tanah secara sejajar dengan garis kontur, sehingga membentuk igir-igir kecil yang dapat memperlambat aliran air dan memperbesar infiltrasi air.
  • Membuat pematang untuk menahan aliran air.
  • Membuat cekdam untuk membendung aliran air.
2. Upaya melestarikan tanah dengan metode vegetatif misalnya:
  • Menanam tumbuhan secara tegak lurus terhadap arah aliran air atau tiupan angin.
  • Menanam tumbuhan pada lahan yang sama yang dilakukan secara bergantian agar zat atau unsur hara dalam tanah tetap seimbang.
  • Menanam tumbuhan keras pada tanah miring sehingga dapat mencegah terjadinya longsor.
  • Menanam tumbuhan sejajar dengan garis kontur untuk menjaga kesuburan tanah.
  • Penaman kembali di hutan gundul untuk mencegah terjadinya erosi maupun banjir.

Sedangkan upaya melestarikan tanah dengan rehabilitasi dilakukan dengan cara memperbaiki kembali lahan yang rusak atau tandus sehingga dapat kembali subur dan dapat digunakan kembali.

Ada dua cara untuk merehabilitasi tanah, yaitu dengan memberi pupuk organik atau pupuk kandang serta dengan melestarikan hutan. Dengan demikian, tanah akan dapat terjaga kelestariannya.

 

         BELI SEKARANG

Jenis jenis tanah

  • Tanah vulkanik, yaitu tanah yang berasal dari hasil pelapukan abu vulkanik gunung berapi. Tanah ini sangat subur karena mengandung zat hara yang sangat tinggi.
  • Tanah humus, yaitu tanah yang terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon, biasanya terdapat di hutan hujan tropis dengan pohon yang lebat.
  • Tanah gambut, yaitu tanah yang berasal dari hasil pembusukan yang kurang sempurna dari tumbuhan yang tergenang air. Biasanya terdapat di rawa-rawa.
  • Tanah endapan, yaitu tanah yang terbentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah. Tanah ini juga disebut sebagai tanah alluvial yang subur dan sangat cocok untuk pertanian.
  • Tanah laterit, yaitu tanah yang terjadi dari pengaruh suhu dan curah hujan yang tinggi. Tanah ini tidak memiliki unsur hara yang cukup, sehingga kurang subur dan tandus.
  • Tanah litosol, yaitu tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan beku dan memiliki butiran-butiran yang besar.
  • Tanah kapur, yaitu tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan gamping.
  • Tanah pasir, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan beku dan sedimen yang berbutir kasar sehingga tidak cocok untuk pertanian.

Share this post



← Older Post Newer Post →


Leave a comment