Macam macam tenaga eksogen

Posted by lumnastore Admin on

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar permukaan kulit bumi dan bersifat merusak, yang terdiri atas :

A. Pelapukan

          Pelapukan adalah proses perusakan kulit bumi yang dapat disebabkan baik secara fisis, kimia, maupun biologi dan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti cuaca dan iklim, perubahan suhu, terpapar unsur kimia yang terlarut dalam air hujan, serta ulah manusia.

Pelapukan dapat dibagi menjadi 3 macam

  1. Pelapukan Secara Fisik (Mekanis)

    Pelapukan fisik adalah perubahan suatu material yang hancur menjadi bagian yang lebih kecil tanpa mengubah komponen atau susunan kimia pada material tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi pelapukan secara mekanik antara lain adalah :

  • Perubahan Suhu
  • Berkurangnya tekanan
  • Pembekuan
  • Pengkristalan
  1. Pelapukan Secara Kimia

    Pelapukan kimiawi terjadi karena adanya perubahan komposisi kimia pada material. Perubahan ini akan memancing reaksi kimia antara zat kimia baru dengan zat kimia yang telah ada.

  1. Pelapukan Secara biologi

    Pelapukan secara biologi juga sering disebut dengan istilah “Pelapukan Organik”. Pelapukan ini biasanya disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup yang menyebabkan hancurnya material menjadi komponen yang lebih kecil. Pelapukan ini dapat terjadi secara fisik ataupun secara kimia. Biasanya yang secara fisik disebabkan oleh makhluk hidup besar seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Sedangkan yang secara kimiawi disebabkan oleh makhluk hidup kecil seperti bakteri atau komponen yang disekresikan oleh tubuh makhluk hidup besar.

B. Erosi

Erosi adalah peristiwa terkikisnya dan terangkatnya material-material di permukaan bumi oleh tenaga yang berasal dari luar lapisan bumi, misalnya: air, angin, gletser, dan lain-lain. Berdasarkan penyebabnya ada beberapa jenis Erosi, yaitu :

  1. Erosi Oleh Air (Ablasi)

Ablasi merupakan erosi yang disebabkan oleh air mengalir. Gesekan antara aliran air dengan tanah merupakan penyebab utama terjadinya ablasi. Semakin besar kecepatan dan jumlah air maka akan semakin cepat terkikisnya tanah atau batuan di dasar lahan (sungai). Apabila gesekan terjadi terus-menerus, maka akan menimbulkan perubahan bentuk pada lahan tersebut.

  1. Erosi Oleh Angin (Deflasi)

Deflasi merupakan pengikisan yang terjadi oleh angin, proses ini banyak ditemukan di daerah gurun dan pada tempat dengan tiupan angin kencang disertai pasir. Deflasi akan menghasilkan hasil pengikisan batuan yang berbentuk seperti jamur. Prisip dasar dari erosi jenis ini sama dengan erosi oleh air, yaitu disebabkan karena gesekan pergerakan angin dengan objek padatan tertentu.

  1. Erosi oleh Es/gletser (Eksarasi)

Eksarasi adalah erosi yang disebabkan oleh gletser atau es. Eksarasi hanya terjadi pada daerah yang mempunyai musim salju atau daerah pegunungan tinggi. Gletser atau es akan membentuk cairan kental yang bergerak, pergerakannya ini akan mengikis bagian kanan dan kiri lembah gunung. Batuan yang dilaluinya akan tergores kemudian terkikis oleh gletser.

  1. Erosi oleh Gelombang Laut (Abrasi)

Abrasi adalah erosi yang disebabkan oleh air laut. Tinggi rendahnya erosi oleh air laut dipengaruhi besar kecilnya kekuatan gelombang laut.

      5. Korosi

Korosi merupakan jenis erosi yang hampir mirip dengan deflasi, karena juga disebabkan oleh media angin. Perbedaannya terletak pada jenis partikel yang dibawa angin tersebut. Deflasi terjadi karena kekuatan angin tanpa melibatkan partikel di dalamnya, sedangkan korosi terjadi karena angin membawa butiran pasir atau butrian batuan.

C. Sedimentasi

          Sedimentasi adalah proses pengendapan material batuan secara gravitasi yang dapat terjadi di daratan, zona transisi (garis pantai) atau di dasar laut karena diangkut dengan media angin, air maupun es. Pada saat pengikisan batuan hasil pelapukan terjadi, materialnya terangkut oleh angin maupun air sehingga ketika kekuatan dari pengangkutan material batuan berkurang maka batuan akan diendapkan di daerah alirannya. Tidak hanya angin maupun air, gletser juga termasuk kedalam media pengangkutannya. Walupun pergerakan pengangkutan oleh gletser sangat lambat, tetapi daya pengangkutannya sangat besar. Pengendapan yang terjadi didasar laut atau di danau mengakibatkan dasar laut menjadi dangkal.

Berdasarkan penyebabnya, sedimentasi dapat dibagi menjadi :

  1. Sedimentasi Fluvial

Sedimen Fluvial yaitu proses pengendapan materi yang diangkut oleh air sepanjang aliran sungai. Tempat–tempat pengendapannya antara lain di dasar sungai, danau, atau muara sungai. Sumber utama dari material yang menjadi endapan fluvial adalah pecahan dari batuan yang lapuk. Batuan hasil pelapukan secara berangsur diangkut ke tempat lain oleh tenaga air.

  1. Sedimentasi Marine

Sedimentasi Marine yaitu proses pengendapan yang dilakukan oleh gelombang laut yang terdapat disepanjang pantai. Berdasarkan ukuran butirannya, sedimentasi marine dapat berkisar dari sedimen berukuran butir lempung sampai gravel. Suplai muatan sedimen yang sangat tinggi yang menyebabkan sedimentasi itu hanya dapat berasal dari daratan yang dibawa ke laut melalui aliran sungai atau bisa saja pasir pantai oleh ombak.

  1. Sedimentasi Aeolis atau Aeris

Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Hembusan angin juga bisa mengangkut material debu, pasir, bahkan bahan material yang lebih besar. Sebagai akibat proses tersebut adalah terbentuknya butiran tanah dengan berbagai macam sifat yang berbeda, tergantung dari keadaan iklim, topografi, jenis batuan, waktu dan organisme.

  1. Sedimentasi Glasial

Sedimentasi hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimentasi glasial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah.

D. Mass Wasting

Pergerakan tanah atau batu ini adalah pemindahan dan atau penghancuran massa batuan atau tanah secara besar-besaran ke tempat yang lebih rendah dari tempat asalnya. Batuan atau tanah yang pecah menuju ke daerah yang lebih rendah karena disebabkan oleh gaya gravitasi. Berdasarkan besar dan kecepatan tanah atau batuan yang bergerak, maka mass wasting dapat dibagi menjadi :

  1. Pergerakan Lambat (Rayapan)

Pergerakan lambat atau rayapan ini merupakan pergerakan tanah atau batuan dengan massa yang kecil dan lambat. Batuan yang turun biasanya maenuruni lereng secara perlahan sehingga pada baeberapa kasus sedikit sulit untuk diamati.

  1. Pergerakan Cepat

Pergerakan cepat merupakan pergerakan puing batuan yang biasanya mengandung cat cair sehingga kecepatannya lebih tinggi. Contohnya adalah aliran lumpur.

  1. Landslide

Landslide merupakan gerakan massa batuan besar yanga terjadi secara cepat. Biasanya material dari landslide ini jatuh secara vertikel. Dalam bahasa Indonesia, Landslide disebut juga dengan longsor. 

     BELI SEKARANG            BELI SEKARANG              BELI SEKARANG


Share this post



← Older Post Newer Post →


Leave a comment